18.02
Sejarah Kotaku, Kota Gresik
Gresik sudah dkenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai Negara. Sebaga kota Bandar, Gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Benggali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama Islam di tanah Jawa. Pembawa dan penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.
Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresk selain berawal dari masuknya agama Islam yang kemudian menyebar keseluruh pulau Jawa, tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Penatih, dari janda Kaya Raya, yang juga seorang syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya kota Gresik.
Dia adalah seorang bayi asal Blambangan (Kabupaten Banyuwangi) yang dbuang ke laut oleh orang tuanya. Dan ditemukan oleh para pelaut anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar Raden Paku yang kemudian menjadi penguasa pemerintahan yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat inilah beliau kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri. Kalau Syech Maulana Malik Ibrahim pada jamannya dianggap sebagai para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka Sunan Giri disamping kedudukannya sebagai seorang Sunan atau Wali (penyebar agama Islam) juga dianggap sebagai Sultan/Prabu (penguasa pemerintahan)
Sunan Giri dikenal menjadi salah satu tokoh Wali Songo ini, juga dikenal dengan prabu Satmoto atau Sultan Aiun Yaqin. Tahun dimana beliau dinobatkan sebagai penguasa pemerintahan (1487 M) akhirnya dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Beliau memerintah gresik selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai kurang lebih 200 tahun.
Menjabat sebagai bupati yang pertama adalah Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro pada tahun 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di komplek makan Poesponegoro di Jalan Pahlawan Gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim.
Semula kabupaten ini bernama Kabupaten Surabaya. Memasuki dilaksanakannya PP Nomor 38 Tahun 1974, seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke Gresik dan namanya kemudian berganti dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dengan pusat kegiatan di kota Gresik
Kabupaten Gresik yang merupakan sub wilayah pengembangan bagian (SWPB) tidak terlepas dari kegiatan sub wilayah pengembangan Gerbang Kertosusilo (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk salah satu bagian dari 9 sub wilayah pengembangan Jawa Timur yang kegiatannya diarahkan pada sektor pertanian, industri, perdagangan, maritim, pendidikan dan industri wisata.
Dengan ditetapkannya Gresik sebagai bagian salah satu wilayah pengembangan Gerbangkertosusilo dan juga sebagai wilayah industri, maka kota Gresik menjadi lebih terkenal dan termashur, tidak saja di persada nusantara, tapi juga ke seluruh dunia yang di tandai dengan munculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa Indonesia.
Untuk Profile Gresik bisa dilihat dibawah ini :
- Nama : Kabupaten Gresik
- Ibu Kota : Gresik
- Provinsi : Jawa Timur
- Batas Wilayah : Utara -> Laut Jawa, Selatan -> Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Barat: Kabupaten Lamongan, Timur: Selat Madura
- Luas Wilayah : 1.192,25 Ha
- Jumlah Penduduk : -
- Wilayah Administrasi : Kecamatan: 18, Desa: 330, Kelurahan: 26
- Website : http://www.gresik.go.id
Nilai Budaya
Kabupaten gresik memiliki obyek dan daya tarik wisata yang sangat beraneka ragam antara lain adalah : Obyek dan daya tarik wisata, yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu : wisata alam, wisata budaya, wisata minat khusus, usaha sarana pariwisata, usaha jasa pariwisata dan usaha rekreasi dan hiburan umum yan ada di tiap-tiap daerah dalam wilayah Kabupaten Gresik.
Wisata alam sebagian besar berada di wilayah pulau Bawean, sedangkan wisata yang lain tersebar di daerah daratan.
Sebagaimana hasil liputan data visual dan foto obyek wisata sebagai bahan informasi usaha kepariwisataan yang dikerjakan oleh Dinas Pariwisata Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gresik tahun 2002, telah menghasilkan kumpulan data dan informasi tentang usaha-usaha kepariwisataan sebagai berikut :
Wisata alam sebagian besar berada di wilayah pulau Bawean, sedangkan wisata yang lain tersebar di daerah daratan.
Sebagaimana hasil liputan data visual dan foto obyek wisata sebagai bahan informasi usaha kepariwisataan yang dikerjakan oleh Dinas Pariwisata Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gresik tahun 2002, telah menghasilkan kumpulan data dan informasi tentang usaha-usaha kepariwisataan sebagai berikut :
a. Obyek dan daya tarik wisata budaya di Kabupaten Gresik
b. Obyek dan daya tarik wisata alam di Kabupaten Gresik
c. Obyek dan Daya tarik wisata minat khusus di Kabupaten Gresik.
b. Obyek dan daya tarik wisata alam di Kabupaten Gresik
c. Obyek dan Daya tarik wisata minat khusus di Kabupaten Gresik.
Pada dasarnya obyek wisata budaya merupakan potensi unggulan di wilayah Kabupaten Gresik. Hal ini karena obyek wisata budaya tersebar di seluruh wilayah baik di wilayah daratan dan Pulau Bawean, antara lain :
1. Makam Maulana Malik Ibrahim
2. Makam Sunan Giri
3. Makam Sunan Prapen
4. Raden Santri
5. Makam Nyai ageng Pinatih
6. Makam Fatimah Binti Maimun
7. Makam Pusponegoro
8. Petilasan Sunan Kalijogo
9. Wisata Budaya makam Waliyag Siti Zaenab
10. Wisata Budaya Makam Panjang
2. Makam Sunan Giri
3. Makam Sunan Prapen
4. Raden Santri
5. Makam Nyai ageng Pinatih
6. Makam Fatimah Binti Maimun
7. Makam Pusponegoro
8. Petilasan Sunan Kalijogo
9. Wisata Budaya makam Waliyag Siti Zaenab
10. Wisata Budaya Makam Panjang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 Responses to “Sejarah Kotaku, Kota Gresik”
Apotek Munggu Farma.
25 April 2016 pukul 16.27Menyediakan obat, suplemen atau makanan kesehatan terlengkap di Gresik.
Alamat : Jalan Raya Munggugiyanti 30 A, Benjeng, Gresik
CP Udin : 085732773617
Posting Komentar