05.21

Drainase Tak Fungsi, Banjir Ancam Kota Gresik

Datangnya musim hujan menjadi momok tersendiri bagi warga Kota Gresik. Setiap kali turun hujan lebat lebih dari satu jam, air dipastikan menggenangi jalan-jalan yang ada di kota.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, genangan air hujan itu terjadi di hampir kawasan kota. Di antaranya di Jalan Samanhudin, Jalan Sindujoyo, Jalan Noto Prayitno, Jalan Wahidin Sudirohusodo di Kebomas dan depan RSUD Ibnu Sina. Bahkan, Jalan Ahmad  Yani depan GOR Tri Dharma PT Petrokimia juga tergenang.

Imbasnya, beberapa pengendara roda dua maupun empat yang melintas di jalan tersebut mengalami mogok akibat air masuk ke mesin.

"Dalam banget genanangannya. Makanya motor saya sampai mogok," aku Suparno, 41, warga Kebomas yang melintas di Jalan Wahidin Sudirohusodo kepada wartawan, Minggu (15/01/2012).

Genangan air hujan  itu patut dipertanyakan. Mengingat sejak setahun dilakukan perbaikan saluran. Juga dibangun beberapa fasilitas pompa maupun boozem untuk mengurangi beban genangan air di kawasan kota. Di antara yang baru dibangun saluran Jalan Tri Dharma yang menelan dana Rp 3 miliar. Nyatanya saat hujan terjadi, genangan yang merepotkan pengguna jalan.

Selain itu, juga sempat dibangun Boozem Tlogodendo dengan anggaran hampir Rp 6 miliar. Serta mengaktifkan kembali boozem Trate, Kecamatan Gresik dengan anggaran yang lebih dari Rp 2 miliar.

Tidak hanya itu, keberadaan dua pompa penyedot air juga dipertanyakan juga. Sebab, pompa air yang anggarannya tidak sedikit namun belum mampu mengatasi banjir di kawasan Kota Gresik.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik Tugas Husni Syarwanto mengakui, bila memang genangan ada dimana-mana. Hal lebih disebabkan hujan yang lebat, bukan karena faktor saluran yang jelek.

"Terbukti genangan itu cepat surut. Hanya kami akui memang genangan terjadi luar biasa. Tetapi kami tetap akan mengevaluasi," ujarnya.


0 Responses to “Drainase Tak Fungsi, Banjir Ancam Kota Gresik”

Posting Komentar