07.12
Tutup Buku PT SEMEN GRESIK dengan Pendapatan Rp 15 Triliun
Menjelang tutup tahun 2011, produsen semen nasional, PT Semen Gresik (persero) Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 15 triliun dari hasil penjualan semen sebesar 19 juta ton. Pada tahun 2012, emiten perusahaan yang berkode SMGR tersebut menargetkan pendapatan diatas Rp 17 triliun.
Direktur Utama PT Semen Gresik (persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan, target revenue (pendapatan) tahun depan optimistis dapat tercapai seiring akan beroperasi Pabrik Tuban IV pada awal Januari 2012 dan Pabrik Semen Tonasa pada Mei 2012. "Penjualan kami pada tahun ini naik 10 persen dibanding tahun lalu," katanya kepada wartawan usai acara Kovensi Mutu Semen Gresik Group (SGG), Rabu (28/12/2011).
Dijelaskan Dwi Soetjipto, pada 2012 kedua pabrik baru yakni Pabrik Tuban IV dan Pabrik Semen Tonasa diharapkan bisa mendongkrak penjualan semen pada 2012. Pasalnya, kedua pabrik tersebut masing-masing memiliki kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton per tahun.
Diakui Dwi Soetjipto, agar pencapaian revenue 2012 bisa tercapai. Kunci keberhasilan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, sebelum tutup tahun Semen Gresik Group (SGG) menyelenggarakan Konvensi Mutu SGG (KMSGG) 2011 yang diikuti seluruh anak perusahaan Semen Gresik Group selama dua hari. Tujuan adanya KMSGG tersebut tidak lain menyatukan sinergi melalui inovasi. "Selama ini image inovasi identik dengan kalangan top manajemen. Tapi, melalui KMSGG ini kami merubah image tersebut dengan mengkedepankan pola pikir inovasi di tiap kelompok karyawan Semen Gresik Group," tuturnya.
Inovasi yang dikembangkan SGG ke depan lanjut Dwi Soetjipto, tidak hanya berinovasi melalui produk saja. Tapi, non inovasi seperti kedisiplinan karyawan atau inovasi di bidang administrasi bisa juga dikembangkan agar PT Semen Gresik Group ke depan mampu bersaing di pasar global. "Tujuan utama KMSGG ini nantinya lebih diarahkan ke efisiensi biaya karena pertarungan pada 2012 khususnya market semen cukup ketat," tandasnya.
Disinggung mengenai prediksi market semen pada tahun depan. Menurut Dwi Soetjipto, market-nya masih sangat besar. Pasalnya, pada tahun depan pertumbuhan ekonomi nasional masih terus bergerak khususnya di sektor infrastruktur dan perumahan. "Saya memperkirakan pada tahun depan growth ekonomi nasional masih dikisaran 6 persen kendati tidak sebaik tahun 2011," pungkas Dwi Soetjipto.
Direktur Utama PT Semen Gresik (persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan, target revenue (pendapatan) tahun depan optimistis dapat tercapai seiring akan beroperasi Pabrik Tuban IV pada awal Januari 2012 dan Pabrik Semen Tonasa pada Mei 2012. "Penjualan kami pada tahun ini naik 10 persen dibanding tahun lalu," katanya kepada wartawan usai acara Kovensi Mutu Semen Gresik Group (SGG), Rabu (28/12/2011).
Dijelaskan Dwi Soetjipto, pada 2012 kedua pabrik baru yakni Pabrik Tuban IV dan Pabrik Semen Tonasa diharapkan bisa mendongkrak penjualan semen pada 2012. Pasalnya, kedua pabrik tersebut masing-masing memiliki kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton per tahun.
Diakui Dwi Soetjipto, agar pencapaian revenue 2012 bisa tercapai. Kunci keberhasilan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, sebelum tutup tahun Semen Gresik Group (SGG) menyelenggarakan Konvensi Mutu SGG (KMSGG) 2011 yang diikuti seluruh anak perusahaan Semen Gresik Group selama dua hari. Tujuan adanya KMSGG tersebut tidak lain menyatukan sinergi melalui inovasi. "Selama ini image inovasi identik dengan kalangan top manajemen. Tapi, melalui KMSGG ini kami merubah image tersebut dengan mengkedepankan pola pikir inovasi di tiap kelompok karyawan Semen Gresik Group," tuturnya.
Inovasi yang dikembangkan SGG ke depan lanjut Dwi Soetjipto, tidak hanya berinovasi melalui produk saja. Tapi, non inovasi seperti kedisiplinan karyawan atau inovasi di bidang administrasi bisa juga dikembangkan agar PT Semen Gresik Group ke depan mampu bersaing di pasar global. "Tujuan utama KMSGG ini nantinya lebih diarahkan ke efisiensi biaya karena pertarungan pada 2012 khususnya market semen cukup ketat," tandasnya.
Disinggung mengenai prediksi market semen pada tahun depan. Menurut Dwi Soetjipto, market-nya masih sangat besar. Pasalnya, pada tahun depan pertumbuhan ekonomi nasional masih terus bergerak khususnya di sektor infrastruktur dan perumahan. "Saya memperkirakan pada tahun depan growth ekonomi nasional masih dikisaran 6 persen kendati tidak sebaik tahun 2011," pungkas Dwi Soetjipto.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Tutup Buku PT SEMEN GRESIK dengan Pendapatan Rp 15 Triliun”
Posting Komentar