16.34

'Bukan Pungli, Ucapan Terima Kasih'

Kepala Dispendik Gresik melegalkan Kasek yang gemar minta tali asih kepada orangtua siswa
GRESIK- Para kepala sekolah (Kasek) di wilayah Kabupaten Gresik patut merasa lega. Pasalnya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, Wanda Meitini Heriej melegalkan bahkan mengsahkan pihak sekolah meminta uang pada orangtua siswa yang mengurus  surat-surat  untuk pindah sekolah.
Menurut Wanda Meitini Heriej, uang yang diberikan orangtua siswa untuk mengurus surat keterangan pindah sekolah dari sekolah satu ke sekolah lain itu sah. Dispendik pun mengakui dan melegalkan permintaan pihak sekolah itu pada orangtua siswa tersebut.
Wanda Meitini Heriej pun meyakini, uang yang diminta sekolah melalui Kasek itu bukan pungutan liar alias pungli. Makanya, Wanda pun menolak jika permintaan uang secara paksa sebagaimana dilakukan Kasek SMAN 1 Menganti, Nurus Shobah itu diistilahkan sebagai tali asih.
“Itu bukan pungli, juga bukan tali asih. Itu sebagai bentuk ucapan rasa terima kasih orangtua siswa kepada pihak sekolah yang lama. Uang pemberian itu akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan sekolah dikemudian hari, termasuk kasus yang terjadi di SMAN 1 Menganti tersebut,“ tandas Wanda Meitini Heriej usai memeriksa Kasek SMAN 1 Menganti, Gresik, Nurus Shobah, Selasa (20/12). 
Sebagaimana diketahui, Kasek SMAN I Menganti, Nurus Shobah dituding melakukan pungli. Sebab, dia meminta uang talih asih pada orangtua  Adityo Rahman Hafid Supratikno, yaitu Badi Pratikno. Badi yang mengurus surat pindah sekolah anaknya itu ke SMA Semen Gresik dimintai uang oleh Kasek Nurus Shobah sebesar Rp 1,5 juta.
Menurut Kepala Dispendik -yang sempat menjalani pemeriksaan dugaan kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) miliaran rupiah di Kejari Gresik- ini sekolah meminta uang itu memang dibenarkan. Alasannya, uang tersebut sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengajari, membimbing sang anak selama bersekolah di SMAN 1 Menganti itu.
Makanya, Kepala Dispendik ini memberikan  pembelaan pada Kasek Nurus Shobah yang meminta uang pada orangtua Adityo. Sebab, dia tidak hanya membenarkan dan melegalkan sekolah menarik pungutan pada orangtua siswa yang mengurus surat kepindahan sekolah anaknya itu. Dia bahkan mesahkan praktik-praktik semacam itu. 
Menyinggung protes orangtua Adityo soal pungutan itu, menurut dia, sesuai pengakuan Nurus Shobah, itu dipicu ibunda Adityo yang memaksa pihak sekolah merekayasa nilai. Sehingga nilai anaknya bisa memenuhi sayarat dan diterima di SMA Semen Gresik.
''Itu yang membuat Nurus Shobah marah. Kemarahan itu sebenarnya tidak ditujukan ke ibu Adityo, namun pada guru SMAN Menganti yang sudah mengubah nilanya,'' katanya tanpa menyebut guru yang dimaksud.
Dia juga menjelaskan informasi yang diberikan Nurus SHobah, bahwa Adityo Rahman Hafid Supratikno  itu ternyata tidak pintar-pintar amat. Bahkan, nilai siswa  kelas X ini dikatakan buruk dan terancam dikeluarkan. Alasannya, sering tidak masuk sekolah, sehingga sempat dibahas  secara khusus para guru dan guru Bimbingan Konseling (BK) sekolah.
Namun, terang dia, orangtua siswa Adityo ini sudah memindahkan  ke SMA Semen Gresik tanpa sepengetahuan SMAN 1 Menganti. Kasek Nurus Shobah mengaku kaget, begitu mengetahui jika selama ini Adityo ternyata sudah mengikuti ulangan di SMA Semen Gresik. Padahal, secara administrasi siswa ini masih sah murid SMAN 1 Menganti. Itu karena belum ada surat mutasi keluar.
“Hal inilah yang akan kami selidiki, mengapa siswa itu bisa bersekolah di SMA Semen Gresik tanpa ada surat keterangan keluar atau istilah kami, lolos butuh. Keterangan lolos butuh ini mutlak harus dimiliki setiap siswa jika ingin pindah ke sekolah lainnya,“ ungkap Wanda.
Karena itu, kata dia, Dispendik Gresik akan memanggil Kasek SMA Semen Gresik, Setiya Budi. Tujuannya, kata dia, untuk klarifikasi bagaimana proses kepindahan Adityo Rahman Hafid Supratikno itu ke SMA Semen Gresik. Sebab, orangtua siswa yang bersangkutan baru mengurus. Sementara Adityo sudah sekolah di sekolah yang baru itu, bahkan dikabarkan telah mengikuti ujian di sana.


0 Responses to “'Bukan Pungli, Ucapan Terima Kasih'”

Posting Komentar